Hotel Timnas Indonesia – Bayangkan sebuah bangunan megah berdiri gagah di jantung ibu kota, tepat di sisi Stadion Gelora Bung Karno (GBK), di kelilingi oleh kemegahan Senayan dan gemerlap lampu kota. Di sinilah tempat skuad Timnas Indonesia menginap—di sebuah hotel kelas dunia dengan tarif mencapai Rp 8,2 juta per malam! Bukan sekadar penginapan, tempat ini lebih cocok di sebut sebagai istana modern yang di lapisi kemewahan di setiap sudutnya.
Hotel ini bukan hotel biasa. Interiornya memanjakan mata dengan marmer Italia, chandelier kristal yang menggantung anggun, dan karpet tebal seperti pijakan bangsawan. Layanan? Jangan di tanya bonus new member. Staf hotel siap melayani 24 jam, dari sekadar membawakan teh herbal hangat hingga memijat pemain dengan standar spa internasional. Bagi timnas, semuanya serba premium.
Fasilitas Bak Raja, Bukan Sekadar Pemain Bola
Di dalam kamar, setiap pemain di manjakan dengan tempat tidur king-size berlapis linen eksklusif, kamar mandi luas dengan bathtub mewah, hingga sistem smart room yang bisa di kendalikan lewat tablet. Bahkan televisi di kamar ini bukan televisi biasa—di lengkapi sound system setara bioskop dan akses streaming premium.
Belum lagi area latihan privat yang disiapkan khusus. Kolam renang air hangat, ruang kebugaran dengan alat tercanggih, dan ruang pemulihan berstandar FIFA. Semuanya tersedia hanya beberapa langkah dari kamar situs slot thailand. Bukan main! Tapi tunggu dulu—di balik semua itu, muncul pertanyaan: benarkah kemewahan ini perlu?
Kemewahan atau Pemborosan? Publik Mulai Bertanya
Harga Rp 8,2 juta per malam bukan angka kecil, apalagi jika di kalikan dengan jumlah pemain dan hari menginap. Publik mulai geleng-geleng kepala. Di saat masih banyak klub lokal kesulitan soal gaji pemain, federasi malah mengucurkan dana luar biasa untuk akomodasi mewah. Apakah ini bagian dari strategi meningkatkan prestasi, atau justru simbol ketimpangan dalam sistem olahraga nasional?
Belum ada jawaban pasti. Namun satu yang jelas: kemewahan ini mencolok mata. Hotel tempat Timnas menginap ini bukan cuma tempat istirahat, tapi juga representasi dari wajah baru sepak bola Indonesia—wajah yang glamor, berkelas, dan mungkin… terlalu jauh dari realitas.
Baca juga: https://residencejuanda.com/
Pertanyaannya, apakah hasil di lapangan sepadan dengan fasilitas yang begitu mencolok ini? Atau ini hanya cara lain membungkus ekspektasi dengan kemasan mahal?